Rabu, 29 Februari 2012

skripsi sd negeri 1 restu rahayu lampung timur





BAB I
PENDAHULUAN


A.          Latar Belakang Masalah
Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 
UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003).
               Sekolah Dasar mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mewujudkan hal tersebut maka dalam proses pendidikan di sekolah guru harus menempuh cara praktis untuk mengefektipkan kegiatan belajar siswa dalam menyerap materi pelajaran. Guru harus memiliki kecakapan dalam memberikan motivasi belajar terhadap siswa agar tujuan belajar dapat tercapai. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Seorang anak yang hasil belajarnya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Jika motivasi belajar tinggi maka hasil belajar siswa akan tinggi, begitu juga sebaliknya jika motivasi rendah maka hasil belajarpun akan rendah. (Sardiman, 2006 : 75)
Peningkatan hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik. Guru dituntut untuk tidak hanya menyampaikan materi secara lisan atau ceramah saja tetapi harus memilih metode yang dapat melatih siswa belajar, misalnya dengan diskusi, belajar kelompok, memperbanyak latihan mengerjakan soal dan menggunakan metode-metode yang lainnya. Bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik sebagai dorongan dari luar dirinya sangat diperlukan. Pendidik berperan dalam  membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan kegiatan belajar. Beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, seperti  memulai pelajaran yang akan diberikan dengan melibatkan siswa dengan melihat pengalaman mereka, dengan mengkaitkan pengalaman-pengalaman dari siswa dengan materi pelajaran yang diberikan. Kemudian dengan cara prediction guide (tebak pelajaran), dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir pertemuan. Dalam menyampaikan materi siswa dituntut memberikan argumen-argumen berupa tebakan-tebakan berupa ide atau jawaban dari materi yang dijelaskan. Membentuk kelompok belajar, diskusi, melakukan penilaian instant(instant assessment) dengan melakukan penilaian secara langsung pada akhir proses belajar mengajar sehingga guru dapat mengetahui kemampuan, sikap, harapan dan perhatian dari siswa. Menyediakan alat bantu visual dalam menerangkan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Menekankan pada siswa imformasi mana yang adalah fakta, yang wajib dihafalkan dan isi mata pelajaran mana yang berdasarkan logika. Menunjukan logika berpikir dalam belajar dan dalam memperoleh impormasi baru. Membantu siswa dalam menciptakan sebuah hubungan ketika mengajarkan materi baru. Bila siswa dapat menghubungkan materi baru dengan sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya maka akan semakin cepat siswa dapat mempelajarinya. Memberikan pengenalan perbendaharaan kata dalam suatu mata pelajaran, sehingga siswa yang kesulitan dalam memahami kata-kata baru dapat dengan cepat mengerti makna dari kata-kata baru itu. Memperlakukan siswa dengan hormat, dengan memberikan penghargaan atau pujian saat siswa mendapatkan hasil belajar yang baik dan Menghargai siswa dengan melihat bahwa mereka telah berada dalam standar tinggi. Dengan demikian akan terbentuk motivasi belajar dalam diri siswa dan masih banyak cara- cara lain yang bisa digunaka oleh pendidik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kompetensi dan kinerja  yang tinggi. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Selain faktor metode pembelajaran, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor lingkungan. Lingkungan merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan.
Sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru Agama Hindu di SD Negeri 1 Restu Rahayu hanya dengan metode ceramah dan dengan media papan tulis saja. Guru tidak pernah menjelaskan tujuan belajar kepada siswa, tidak pernah memberikan hadiah atau pujian bagi siswa yang berprestasi, kurangnya perbendaharaan kata yang dimiliki, metode yang digunakan bersifat monoton yaitu hanya dengan metode ceramah dan hanya menggunakan media papan tulis, jarangnya membentuk kelompok diskusi dalam kelas, minimnya sarana penunjang dalam proses belajar mengajar dan lain-lain. Hal inilah yang membuat motivasi belajar siswa kurang dan perhatian yang kurang dalam pelajaran Agama Hindu yang pada akhirnya hasil belajar dari siswapun menurun.
Berdasarkan hasil prasurvey di SD Negeri 1 Restu Rahayu dari 20 jumlah siswa kelas V ( lima) yang mendapatkan hasil belajar yang baik berdasarkan kriteria penilaian dari guru Agama Hindu di SD Negeri 1 Restu Rahayu dengan nilai > 7,9 ke atas yaitu kategori nilai baik adalah 5 siswa atau 25%, mendapat nilai sedang 60-70 adalah 9 siswa atau 45%, dan yang mendapatkan nilai kurang dengan nilai < 6 adalah 6 siswa dengan presentase 30 %. Dari hasil observasi tersebut dapat diindikasikan bahwa hasil belajar siswa belum cukup optimal. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi Agama Hindu kelas V ( lima) Tahun Ajaran 2009/2010 Di SD Negeri I Restu Rahayu Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur ”.
B.           Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah yaitu :
1.            Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri I Restu Rahayu mengalami penurunan.
2.            Kurangnya motivasi belajar Agama Hindu pada siswa kelas V SD Negeri I Restu Rahayu.
C.           Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan rinci, lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
-    Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Agama Hindu pada kelas V SD Negeri I Restu Rahayu?.
D.          Kerangka Berpikir
            Untuk mendapatkan gambaran dan pengertian yang sistematis tentang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini maka diperlukan penjelasan mengenai pokok-pokok pengertian yang akan menjadi landasan dalam setiap pembahasan seperti yang di jelaskan dalam judul tulisan ini. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Belajar adalah berusaha memperoleh pengetahuan dan diimplementasikan dalam diri kita dan kehidupan sosial. Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai dari seseorang setelah melakukan suatu bentuk usaha atau kegiatan belajar. Prestasi  belajar yaitu hasil yang dicapai anak setelah melaksanakan proses belajar.
         Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sutrisno Hadi ( 1992 : 224) mengemukakan variabel adalah semua objek yang menjadi sasaran dalam penyelidikan atau dapat juga disebut gejala-gejala yang menunjukan variasi yang baik dalam jenisnya atau dalam tingkatannya. Ada dua variabel dalm penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a)      Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang mempengaruhi variabel  yang lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar (x).
b)      Variabel terikat ( dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ( y).
c)      R   = Korelasi peubah x terhadap y
         Seorang siswa yang telah mempunyai motivasi belajar yang tinggi diharapkan akan dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya walaupun hal tersebut berasal dari lingkungan sekolah.
E.           Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang ingin dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.            Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar bidang studi pendidikan Agama Hindu pada kelas V di SD Negeri I Restu Rahayu.
2.            Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah diajukan.
F.           Anggapan Dasar Dan Hipotesis
1)            Anggapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
a)      Setiap siswa kelas V di SD Negeri 1 Restu Rahayu  memperoleh pelajaran Agama Hindu yang sama sesuai dengan kurikulum.
b)      Siswa kelas V SD Negeri 1 Restu Rahayu memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda sehingga kemampuan dalam mencapai hasil juga berbeda-beda.
2)             Hipotesis
Adapun hipotesis atau jawaban sementara dari rumusan masalah di atas yaitu :
Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi dari siswa, maka akan menghasilkan hasil belajar yang tinggi pula bagi siswa kelas V di SD Negeri I Restu Rahayu.
G.          Model Penelitian
Untuk memperjelas arah penelitian yang dilakukan, di bawah ini disajikan model penelitian. Adapun model penelitian ini dapat peneliti gambarkan dalam sebuah bagan sebagai berikut :

 





H.          Metode penelitian
Menurut Soerjono Soekanto, (1986: 5) metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami dan mempelajari serta meneliti suatu masalah secara seksama dan penuh ketekunan guna mencapai suatu tujuan. Metode penelitian adalah pembahasan mengenai konsep teoritik  berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya. ( metode penelitian hal. 25. Drs. Syaripudin Hidayat dkk). Adapun metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1.  Metode pengumpulan data  
    a.   Metode kuisioner
Kuisioner merupakan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh sekelompok orang guna mengambil data atau imformasi, kuisioner merupakan alat untuk mendapatkan jawaban dengan menggunakan pertanyaan yang diberikan pada responden dan responden yang mengisi jawaban sendiri(William J. Good, Paul K. Hatt. 1952: 133). 
Penskoran masing-masing soal sebagai berikut:
1)               Skor 1 untuk alternatif jawaban kurang.
2)               Skor 2 untuk alternatif jawaban sedang.
3)                        Skor 3 untuk alternatif jawaban baik. ( Sutrisno Hadi,1973 : 158).
b.   Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki ( Sutrisno Hadi, 1984: 141). Peneliti mengadakan observasi pada siswa kelas V SD Negeri 1 Restu Rahayu dan keadaan lingkungan sekolah.
c.       Metode kepustakaan (Pencatatan Dokumen)
            Pencatatan dokumen atau recording dokumens adalah suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan segala macam dokumen serta mengadakan pencatatan secara secara sistimatis (Ida Bagus Netra,1974:79). Peneliti guna mendapat data – data melakukan pencatatan dari dokumen–dokumen SD Negeri 1 Restu rahayu untuk mengetahui jumlah guru dan siswa. Melakukan pencatatan hasil ulangan harian siswa kelas V yang diperoleh dari guru bidang studi Agama Hindu.
2.  Metode Pengolahan Data.
      Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai sejauh mana Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil Belajar Belajar Agama Hindu pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Restu Rahayu digunakan analisis kwantitatif dari kuisioner, terlebih dahulu penulis misalkan motivasi belajar (x) dan hasil Belajar Agama Hindu (y). Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Restu rahayu menggunakan rumus koofesien Determinasi atau koofesien Penentu ( KP) dengan rumus sebagai berikut :
KP = r2 x 100 %
 Dimana  :
KP = Koofesien penentu
  r2 = derajat determinasi
      Quisioner tentang motivasi belajar siswa sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dilakukan uji coba kepada responden diluar sampel untuk mengetahui validitas dan realibilitas. Untuk mengetahui validitas dari quisioner digunakan rumus sebagai berikut :
a.       Uji Validitas Intrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrument. Untuk mencari kevaliditasan suatu soal digunakan rumus korelasi  Product Moment yaitu :
                          N.∑XY – (∑X)( ∑Y)
      RXY= ════════════════════
                 √{N.∑X2 – (∑X)} {N.∑Y2 - ( ∑Y)2}

Keterangan :
RXY = Koefesien korelasi antar variable X dan Y
              ( Suharsini  Arikunto, 1996 : 160)
b.       Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah tingkat ketetapan suatu tes untuk mengukur sesuatu terhadap kelompok tertentu. Suatu alat ukur di katakan reliabel jika mampu memberikan hasil yang tetap sama, hasil pengukuran harus tetap sama, jika pengukuran dilakukan terhadap subjek yang sama. Meskipun dilakukan oleh beberapa orang yang berbeda, waktu yang berbeda (Arikunto,1991:43). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes menggunakan rumus Spearman Brown yang rumusnya :
                 2(rgg)
Rxy =  
                 1+rgg
     Dimana:
     Rxy    = koefesien reliabilitas
      rgg   = koefesien korelasi antarea item gasal genap
Dari hasil perhitungan tersebut kriteria menurut Faisal (1982:314).
 - antara 0,90 -1,00 disebut validitas tinggi,
 - antara 0,50 - 0,89 disebut validitas sedang dan
 -  ≤ 0,50 disebut validitas rendah
Dalam pengolahan data-data dengan rumus diolah dengan system SPSS, yaitu pengolahan dengan Statistical Package For Social Science.



3.      Langkah-langkah pelaksanaan
a.       Menentukan populasi.
populasi berasal dari bahas inggris yaitu population yang berarti jumlah penduduk. Dalam metodelogi penelitian kata populasi sangat popular digunakan untuk menyebutkan serumpun atau kelompok obyek yang menjadi sasaran penelitian. ( Burhan Bungi, 2001 : 1001). Populasi dalam penelitian ini hanya meliputi siswa kelas V SD Negeri 1 Restu Rahayu Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur.
b.      Menentukan sampel
Menurut Suharsini Arikunto ( 1989 : 107) bahwa sampel adalah untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dapat diambil 10% - 12% atau 20%- 25% atau lebih, tergantung stidak- tidaknya dari :
1)      Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu,tenaga dan dana.
2)      Sempitnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena menyangkut banyak sedikitnya data.
3)      Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Restu Rahayu yang berjumlah 20 siswa.









puja saraswati ( stah lampung 09 )


PEMUJAAN SARASWATI
1.      Persembahyangan Pagi
a.       Puja Tri Sandya diiringi kekidungan
b.      Puja Kramaning Sembah + mantram Saraswati
c.       Berjapa gayatri Saraswati
d.      Mantram meditasi
e.       Meditasi
f.       Pada saat meditasi pusatkan pikiran pada atjna cakra, didalam hati memuja Dewi Saraswati
g.      Sikap duduk tegak lurus, tutup jalan Banda (lubang-lubang di dalam tubuh)
h.      Setelah beberapa waktu, akhiri meditasi dengan mengucap “OM” yang panjang 3x dengan mencakupkan tangan di antara kedua alis
i.        Mrtyunjaya mantram
j.        Puja santih

2.      Malam Sastra
a.       Sembahyang bersama
b.      Japa Gayatri Saraswati 108 x
c.       Dharma Gita (Baca Kitab Suci)
d.      Dharma Tula (diskusi mengulas ilmu Agama)
e.       Puja Meditasi
f.       Meditasi
g.      Mrtyunjaya mantram
h.      Puja Santi

3.      Banyu Pinaruh
a.       Dilaksanakan di sumber Air ( laut )
b.      Kalau tidak ke laut bisa dilaksanakan dirumah dengan mengunakan air yang baru (bersih)+bunga 5 warna yang berbau harum (air kumkuman kembang)
c.       Sebelumnya nunas tirtha di pura yang kemudian dicampur dengan air kumkuman kembang tersebut
d.      Sebelumnya sudah mandi bersih terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan ritual mandi dengan air kumkuman kembang
e.       Berdoa kepada dewi saraswati memohon kaweruh untuk mencapai kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian
f.       Baru melaksanakan sembahyang setelah mandi dengan air kumkuman kembang tersebut

GAYATRI SARASWATI

OM  SARASWATI CA VIDMAHI
BRAHMA PUTRI CA DIMAHI
TANO DEWI PARACODAYAT
(108 x)

MANTAM MEDITASI

DHYANA MULAM GURUR MURTIM
PUJA MULAM GURUR PADAM
MANTRA MULAM GURUR VAKYAM
MOKSA MULAM GURUR KRPA
OM SHREE GURUVE NAMAH




Jumat, 24 Februari 2012

data stah 2


Asta Aiswarya
Asta Aiswarya adalah bentuk dan sifat ke-Maha-Kuasa-an Sanghyang Widhi skala dan niskala, yang terdiri dari delapan kekuatan, sehingga Aiswarya sering pula disebut Asta Aiswarya:
  1. Anima: sangat halus
  2. Laghima: sangat ringan
  3. Mahima: sangat besar dan sangat luas, tak terbatas
  4. Prapti: dapat mencapai segala tempat
  5. Isitwa: melebihi segala-galanya
  6. Prakamya: kehendak-Nya selalu tercapai
  7. Wasitwa: sangat berkuasa
  8. Yatrakamawasayitwa: kodrati tidak dapat diubah
Kedelapan bentuk dan sifat ini bersemayam pada-Nya yang dilambangkan sebagai Singhasana meliputi seluruh alam semesta, terpusat pada empat kekuatan aktif, yaitu:
  1. Dharma: hukum
  2. Jnyana: pengetahuan
  3. Wairagya: kesempurnaan
  4. Aiswarya: kekuasaan
Niyasa (lambang) Singhasana (singa) ini disebut pula Catur Aiswarya karena dihubungkan dengan empat jenis bentuk Sakti-Nya yang berkedudukan disetiap sudut Anantasana, yaitu:
  1. Dharma berkedudukan di tenggara (agneya) sebagai singa putih
  2. Jnyana berkedudukan di barat-daya (nairity) sebagai singa merah
  3. Wairagya berkedudukan di barat-laut (wayabya) sebagai singa kuning
  4. Aiswarya berkedudukan di timur-laut (airsaniya) sebagai singa hitam
Mengapa menggunakan niyasa Singha? Karena Singha (singa) adalah mahluk alam yang paling kuat dan berkuasa. Sehingga niyasa singha berarti pula symbol kekuatan dan kekuasaan.
Selanjutnya keempat niyasa shakti-shakti Sanghyang Widhi itu akan membawa kebaikan bagi manusia bila dalam pemujaan menggunakan mudra dan bija- mantra yang tepat:
  1. Untuk singha putih dengan mudra Sara, dan bija-mantra Reng, menimbulkan perasaan mendalam dan aktif
  2. Untuk singha merah dengan mudra Sikha, dan bija-mantra Rreng, memberi kepuasaan
  3. Untuk singha kuning dengan mudra Kawaca, dan bija-mantra Leng, memberi kesejahteraan seluruh alam
  4. Untuk singha hitam dengan mudra Parasu, dan bija-mantra Ling, menimbulkan rasa kagum
Yang dimaksud dengan kebaikan bagi manusia, seperti yang disebutkan di atas, adalah perasaan yakin dan dekat kepada Sanghyang Widhi, sehingga dapat mengharapkan Aiswarya Atman pada diri manusia setidak-tidaknya menyerupai atau mendekati kesamaan dengan Aiswarya Brahman (Sanghyang Widhi).
Mantra Catur Aiswarya Niyasa:
OM RENG DHARMAYA SINGHA RUPAYA SWETA WARNAYA NAMAH
OM RRENG JNYANAYA SINGHA RUPAYA RAKTA WARNAYA NAMAH
OM LENG WAIRAGYAYA SINGHA RUPAYA PITA WARNAYA NAMAH
OM LING AISWARYAYA SINGHA RUPAYA KRESNA WARNAYA NAMAH